Senin, 08 November 2010

KESALAHAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

vBanyak orang tua yang tidak memperhatikan tindakan dan prilaku mereka terhadap anak anak mereka mungkin saking sayang nya banyak orang tua yang over dalam tidakannya, baik dalam menanggani anak maupun dalam tindakan sehari har, ini beberapa tip dan tindakan yg wajib di perhatikan oleh para bapak bapak dan ibuk ibuk para orang tua,
1. Tidak konsisten
Dalam menetapkan jadwal kegiatan sehari hari pada anak seperti jadwal mandi, makan, tidur atau menonton tv, antara kedua orang tua dan pengasuh anak harus terdapat komunikasi dan kesepakatan yang sama serta konsekuensi yang akan diberikan bila anak tidak mematuhi jadwal tersebut Dan yang paling penting adalah tetap konsisten serta disiplin dalam menetapkan peraturan tersebut, termasuk orang tua dan orang dewasa di sekitar anak juga ikut konsisten melaksanakan peraturan tersebut.
2. Kurang memberikan waktu untuk keluarga
Memberikan waktu luang untuk bermain bersama anak sangat bermakna artinya bagi anak meskipun hanya sekedar bermain di lantai rumah bersama. Kebersamaan dan kedekatan harus selalu terjaga untuk mempererat ikatan antara anak dan orang tua.
3. Memberikan terlalu banyak bantuan
Terlalu banyak memberikan bantuan pada anak kadang akan membuat anak tidak mandiri dan manja sehingga menghilangkan kemampuan yang seharusnya dapat berkembang sendiri pada anak. Selalu memberikan bantuan pada anak secara tidak langsung akan memberi pesan bahwa anak tidak mampu melakukan hal tersebut dan anak butuh bantuan. Seperti selalu menyuapi makan anak, memakaikan baju dan membantu dalam menyelesaikan permainan anak. Akan lebih baik bila anda memberi petunjuk sambil tetap membiarkan anak mencoba sendiri melakukan berbagai hal tersebut. Dan berikanlah pujian bila anak berhasil melakukannya sendiri
4. Menjelaskan terlalu banyak
Membangun komunikasi adalah hal yang baik, tetapi kadang untuk penerapan disiplin anak belum terlalu mengerti alasan alasan dibalik kebijakan atau peraturan yang Anda buat dan kadang Anda tidak perlu terlalu banyak menjelaskan, yang perlu anda lakukan adalah tetap konsisten
5. Hanya memberi jenis makanan yang sama
Bila anak menjadi pemilih makanan yang hanya mau jenis makanan yang itu itu saja, tetaplah kenalkan jenis makanan lain dengan cara ikut memberi contoh makan bersama anak serta variasikan jenis penyajian makanan yang disukai anak. Jangan pernah berputus asa karena beberapa anak butuh ribuan kali mencoba sampai akhirnya menyukai makanan tersebut.
6. Mengeluarkan dari boks bayi terlalu cepat
Terlalu cepat memindahkan balita dari boks bayi ke tempat tidur biasa dapat menyebabkan balita Anda sulit tidur dan akhirnya anak harus selalu ditemani orangtuanya ketika tidur. Jadi kapan sebaiknya anak harus dipindahkan dari boks bayi ke temapt tidur biasa? yaitu ketika anak sudah siap sendiri ditandai dengan anak meminta sendiri untuk tidur di tempat tidur biasa atau biasanya ketika anak sudah berusia 2 atau 3 tahun
7. Memaksakan segera bisa menggunakan toilet sendiri
Segala sesuatu yang dipaksakan akan berakhir sia sia, tugas Anda adalah membimbing dan melatih anak secara bertahap untuk mencapai kemampuannya sendiri. Dengan cara mengenalkan penggunaan toilet dan Anda sendiri yang memberi contoh penggunaannya. Biarkan anak melihat dan mengikuti Anda, Kemudian berikan pujian dan semangat ketika anak sudah mulai mencoba menggunakan toilet sendiri. Dan jangan kuatir bila anak masih memakai popok saat usia mencapai 4 tahun, karena tidak ada anak yang akan memakai popok terus sampai kuliah nanti
8. Membiarkan terlalu banyak menonton TV atau main game
Balita yang terlalu banyak menonton TV akan lebih banyak mengalami kesulitan dalam proses pembelajarannya di kemudian hari. Dan bahkan berdasarkan penelitian anak dibawah usia 2 tahun sama sekali tidak boleh menonton televisi karena mereka sendiri belum bisa mengerti apa yang ditampilkan di TV atau komputer. Akan lebih baik bila Anda memberikan kegiatan yang dapat merangsang perkembangan otak balita Anda, karena perkembangan otak balita maksimal sampai usia dua tahun. Kegiatan sederhana tesebut bisa berupa mengajak bercerita balita anda, membaca atau bermain bersama. Semakin sedikit anak terpapar di depan televisi atau komputer semakin baik
9. Menghentikan amukan 
Kadang orang tua merasa bila anak bertindak di luar kontrol akan memberikan kesan bahwa mereka adalah orang tua yang tidak dapat mendidik anak. Tetapi sebenarnya setiap anak mempunya episode ledakan emosi yang tak terkendali atau ‘tantrum” bila sudah terjadi maka merupakan hal yang sia sia untuk menghentikannya. Bila amukan anak ini terjadi di depan umum, tetap bersikap tenang dan jangan terpancing emosi, bawa anak Anda ke tempat lain dan cobalah memeluk anak anda dan menenangkannya dengan baik, memarahi anak untuk menghentikan tantrum adalah hal yang sia sia.
sumber
//www.kaskus.us/showthread.php?t=5857497" Selengkapnya...

Kamis, 09 September 2010

Menyambung kasih, merajut cinta,
beralas ikhlas, beratap DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa,
berharap dibasuh maaf.
Sebelum Ramadhan pergi, Sebelum Idul fitri datang
...
Jika raga tak bisa bersua, bila kata tak sempat terucap.
Mohon Maaf lahir bathin.
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat Idul Fitri


Selengkapnya...

Minggu, 15 Agustus 2010

Ajarkan Minta Maaf pada anak,

"Manusia adalah gudangnya kesalahan," begitu bunyi pepatah bijak. Namun demikian, bukan berarti meminta maaf atas kesalahan menjadi hal mudah, termasuk bagi anak-anak usia sekolah. Agar anak mau meminta maaf, berikut 6 langkah yang dapat orangtua terapkan pada anak.

1. Beri kesempatan pada anak untuk mengungkapkan masalahnya.
Galilah dari diri anak apa yang membuatnya tidak mau/menolak meminta maaf. Baik orangtua maupun guru harus bersikap netral, tidak berpihak kepada pelaku ataupun korban. Jika berpihak, dikhawatirkan pemulihan hubungan keduanya akan semakin sulit.

2. Tidak memaksa anak meminta maaf.
Sering dijumpai orangtua yang memaksa anaknya untuk minta maaf, " Ayo,kamu minta maaf sekarang sama adik!" Sebetulnya, cara seperti ini tidak benar dan dapat menekan anak. Semakin dipaksa untuk meminta maaf, semakin sulit bagi anak untuk melakukannya. Karena paksaan merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan maka hal itu tak akan diulangi lagi. Atau, kalaupun mau, anak akan meminta maaf dengan terpaksa, tidak tulus.

3. Tumbuhkan empati pada anak.
Cara terbaik dengan menumbuhkan empatinya. "Kamu sudah memukul adik seperti itu. Coba, kamu pikirkan kalau kamu yang diperlukan seperti itu, bagaimana rasanya?" Mungkin anak tidak akan langsung menjawab atau berkomentar saat itu juga dengan mengatakan, "Tidak enak", misalnya. Tapi setidaknya anak tahu, perbuatan telah membuat orang lain menderita, terganggu, atau tersakiti.

Anda harus bisa memahami, perbuatannya itu tidak baik. Dia juga harus merasakan apa yang orang lain rasakan. Anak harus melihat dampak yang dia lakukan pada anak lain, bagaimana perasaan orang tersebut, dan sebagainya.

4. Berikan dorongan
Contoh, "Ibu akan senang kalau kamu mendengarkan keluhan orang lain dan kamu mau mengubah perilakumu. Ibu berharap kamu juga bisa meminta maaf atas perbuatan yang sudah kamu lakukan pada temanmu." Harapan semacam ini tidak memberi kesan memaksa dan sok berkuasa, melainkan mengajari anak untuk bersikap terbuka dan membuatnya berpikir. Apalagi di usia ini anak sudah bisa diajak berpikir mengenai konsekuensi.

5. Kenalkan aneka cara meminta maaf
Ada berbagai cara meminta maaf, baik secara langsung maupun tidak. Ada yang lewat salaman tangan, rangkulan, sentuhan, dan cara lainnya, atau yang terbaru dengan SMS, e-mail, chat, komentar maaf di jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, dan lain-lain.

Anak tahu mana yang plaing tepat dan cocok. Biasanya dengan dibebaskan mengemukakan pendapatnya, anak akan menemukan banyak ide. Kecuali jika anak memang tak tahu caranya, maka orangtua mempunyai kesempatan untuk memberi masukan.

6. Beri toleransi waktu
Hindari menyuruh anak meminta maaf di saat itu juga. Orangtua memang harus menunggu hingga anak mau melakukannya dengan tulus tanpa terpaksa. Selanjutnya, jika anak sudah siap, orangtua bisa menjadi perantara, membantu anak untuk meminta maaf dan mendamaikan kedua anak yang berseteru.
Sumber invirasi :c4mcoel.blogspot.com
Selengkapnya...

Rabu, 21 Juli 2010

SELAMAT DATANG GENERASI BARU ANAK ASUH/DIDIK KELOMPOK BERMAIN IBNU KHALDUN PATI
Selamat Belajar Bermain Dan Bersukaria. Selengkapnya...

Senin, 31 Mei 2010

mengatasi kebiasaan Ngompol pada anak

Tip menuntaskan kebiasaan mengompol pada si kecil.

Meskipun disebut anak-anak, pada dasarnya peristiwa mengompol bagi mereka tetaplah sesuatu yang menggangu rasa percaya diri. Dan sebagai orang tua, kita harus bisa meyakinkan mereka bahwa mengompol merupakan masalah yang biasa terjadi dan bantu mereka mengatasi masalah tersebut.

Berikut beberapa tip untuk mendampingi si kecil mengatasi masalah mengompol mereka :
1. Fokus pada inti masalah, yaitu mengompol. Hindari menyalahkan atau menghukum si kecil. Kita perlu ingat, anak tidak dapat mengendalikan kapan mereka mau mengompol atau tidak. Menyalahkan atau memberikan mereka hukuman malah hanya akan memperburuk masalah.

2. Pupuk rasa sabar dan suportif. Berikan keyakinan dan dukungan penuh pada si kecil sesering mungkin. Jangan membuat isu atau permasalahan baru setiap kali anak kita mengompol.

3. Tegakan “dilarang mengejek” dalam peraturan keluarga. Jangan biarkan orang di dalam dan di luar keluarga kita diperbolehkan mengejek si kecil mengenai kebiasaan mengompolnya. Dan jangan pernah mendiskusikan masalah ini di depan anggota keluarga yang lain.

4. Dorong rasa tanggung jawab anak. Bantu si kecil untuk mengerti keberhasilannya mengatasi masalah mengompol bukalah untuk kita tapi demi diri mereka sendiri. Yakinkan anak kita bahwa kita akan selalu berada disamping mereka dalam mengtasi masalah ini. Selain itu, ikut sertakan si kecil dalam proses pembersihan seprai atau tempat tidur yang sudah terkena ompol mereka.

5. Mudahkan proses pembersihan. Untuk meningkatkan kenyamanan dan mengurangi kerusakan, gunakan seprai yang mudah menyerap serta mudah dicuci, bed cover anti air, dan pengharum ruangan.

6. Kurangi asupan air di malam hari. Jangan berikan anak kita minuman 2 jam sebelum mereka tidur. Dan biasakan si kecil untuk pergi ke kamar mandi terlebih dahulu sebelum naik ke atas tempat tidur.

7. Biasakan pipis di malam hari. Dibanding kita terpaku dalam memastikan apakah si kecil tetap “kering” sepanjang malam, lebih baik kita bantu mereka mengerti mengenai pentingnya bagun setiap malam untuk pergi ke toilet. Pastikan juga si kecil mendapatkan akses yang mudah ke kamar mandi, seperti pencahayaan yang baik atau menyediakan pispot di kamar.

8. Berikan mereka penghargaan. Metode pemberian “hadiah” kepada si kecil terhadap pencapaian mereka memang merupakan cara yang sangat ampuh. Berikan striker setiap kali mereka berhasil tetap kering hingga pagi, dan si kecil bisa mengumpulkan stiker tersebut lalu menukarkannya dengan hadiah menarik yang kita sudah sediakan.artikel di ambil dr etalaseilmu.wordpress.com
Selengkapnya...

Jumat, 16 April 2010

mendidik melalui media film

ada beberapa tontonan film yang bagus untuk anak anak kita, karena bagaimanapun kita tidak mungkin melarang anak anak kita untuk menonton sebuah film, apalagi dengan maraknya cd bajakan tetang film film anak,ini ada beberapa film yg bagus yang bisa membawa, mendidik anak anak kita, silahkan saksikan dan unduh bila tertarik...







Selengkapnya...

Kamis, 15 April 2010

pengenalan Internet sejak dini sebagai ajang komunikasi dengan Anak dan Keluarga


Teknologi internet memungkinkan manusia untuk selalu terhubung dengan dunia luar, tanpa batas ruang dan waktu. Pengguna internet pun bukan lagi dimonopoli oleh orang-orang dewasa dan remaja saja, tetapi telah merambah pada kelompok usia anak-anak.  Kelompok pengguna terakhir ini notabene masih sangat rentan terhadap hal-hal negatif yang mereka serap.
Fakta ini menghadapkan orang tua pada dua tantangan sekaligus, yaitu mengenalkan internet kepada anak, dan memastikan bahwa internet bisa jadi “teman baik” buat anak-anak. Tantangan ini makin terasa berat buat orang tua yang sibuk berkarir di luar rumah, karena intensitas pengawasan terhadap anak jadi lebih terbatas.
Untuk memudahkan para orang tua dalam menghadapi tantangan tersebut, berikut adalah 4 (langkah) Sehat 5 Sempurna menciptakan Internet Sehat di rumah:
1. Jadilah orang tua yang melek internet

Perlindungan terbaik terhadap bahaya internet adalah dengan menjadikan diri anda sebagai orang yang melek informasi. Cari dan pahami tentang dasar-dasar internet, bisa melalui artikel, buku atau jika perlu bergabung dalam kelas atau mailing list sehingga anda dapat bertukar pikiran dan pengalaman dengan orang lain. Anda tidak harus menjadi seorang ahli internet untuk bisa membimbing dan mengawasi anak-anak, tapi usahakan bahwa anda adalah yang lebih dulu tahu dan lebih banyak tahu tentang internet daripada anak-anak anda.
2. Membangun komunikasi dengan anak
Bangunlah komunikasi yang terbuka dengan anak-anak anda, tentang manfaat yang bisa didapat dan bahaya yang mungkin timbul dari internet. Coba ikuti dan beri dukungan terhadap kegemaran mereka saat on line, situs dan game on line favorit mereka serta hal-hal menarik lainnya yang bermanfaat dan sering mereka akses di internet.
3. Buat aturan main
Ada baiknya anda membuat aturan main yang bisa dijadikan pedoman bagi anak-anak saat mereka berinternet, jadikan sebagai catatan khusus dan letakkan di dekat komputer agar anak-anak selalu ingat. Pastikan bahwa anak-anak anda paham untuk tidak sekali-kali memberikan informasi pribadi di internet. Buatlah mereka untuk selalu memberi tahu anda hal-hal yang membuat tidak nyaman dan mengganggu mereka saat berinternet. Ini dilakukan untuk mencegah mereka dari kemungkinan bahaya kejahatan cyber.
4. Gunakan parental software security
Saat ini banyak sekali software yang bisa mengontrol akses dan aktivitas anak-anak saat berinternet. Software tersebut punya kemampuan untuk memblokir situs-situs yang tidak layak untuk anak-anak, membatasi waktu berinternet, dan memantau layanan messenger dan aktivitas chatting mereka. Baca selengkapnya di sini.
5. Jadikan internet sebagai bagian dari keluarga anda
Dengan menerapkan aturan main dan sistem keamanan pada komputer di rumah, anda dapat mendorong keluarga untuk memperoleh semua manfaat yang ditawarkan internet. Dukung selalu minat anak-anak dalam berinternet dan selalu terlibat secara on line bersama mereka.
Semoga tips di atas bisa membuat para orang tua untuk bisa mengenalkan internet secara sehat kepada anak-anak.

Sumber :  www.internetsafety.com, 1 April 2010
Selengkapnya...

Selasa, 13 April 2010

Pembelajaran Usia Dini dengan Pembiasaan.


Masa kecil adalah masa untuk bahagia masa tanpa dosa masa berkenalan dengan dunia dan segala isinya. Tidak hanya itu, masa ini juga penting untuk segala pembelajaran,saat kita menuliskan geratan geratan lukisan di kertas mau di bawa kemana lembaran cerita nantinya, pembiasaan bisa mulai dari mengenal kebiasaan keluarga, melihat kita orang tua sholat, membaca ayat ayat suci al Qur'an dan tutur kata kita para orang tua,. Masa perkenalan dan pembelajaran ini ia pelajari dengan banyak bermain, bertanya dan bereksplorasi.

Bermain adalah cara termudah untuk memperkenalkannya segala bentuk pembelajaran. Dan cara bermain sambil belajar yang menyenangkan bisa di mulai dengan cara bernyanyi. Anda dapat bernyanyi sambil menyebutkan alfabet saat Anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga. Jadi, sambil mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Kuncinya adalah kreatif mengajar. Contohnya, Anda dapat mengajarkan anak mengenal huruf angka,warna dan bentuk saat ia sedang mandi. Pada saat tersebut Anda dapat membawa beberapa mainan. Biasanya mainan bayi itu terdiri dari beragam warna dan bentuk. Bermain bersama mereka sekaligus mengajarkan mereka tentang warna dan pola.
Setiap hal yang ada didekat Anda dan si kecil, dapat dijadikan sarana belajar si kecil. Bahkan angka-angka juga dapat diajarkan dengan mengunakan benda-benda di sekitar Anda. Contohnya, berapa jumlah kancing baju yang Anda pakai pada saat sedang berada di dekat anak.
Cara lain dengan mengakrabkan buku kepada anak sejak dini. Dengan cara ini, keinginannya untuk mengenal huruf, angka dan gambar akan besar. Tentunya, Anda pun harus mempunyai kebiasaan baca yang tinggi. Dengan demikian buku-buku bacaan Anda akan banyak dan tersebar di mana-mana.
Banyaknya buku yang tersebar dan dapat ditemukan anak di sekeliling rumah akan menambah minatnya mencintai buku. Dengan demikian semangatnya untuk belajar membaca, menulis dan mengambar juga besar. Anda tidak perlu repot untuk memotivasinya, karena motivasinya sudah tumbuh dan berkembang dengan sendirinya.
Selain membelikannya alat bermain yang mencerdaskan, Anda juga dapat menciptakan suasana rumah dengan cat warna-warni pelangi yang akan membatu perkembangan kecerdasan emosi dan daya tangkap anak. Tentunya dalam setiap pembelajaran perlu ada evaluasi. Anda dapat menanyakan kembali setiap informasi yang telah Anda ajarkan pada anak. Apakah ia mengerti atau belum. Bila ia berhasil mengulanginya dan menjawab, maka Anda dapat memberikan informasi baru lainnya.
Berhentilah bila ia sudah merasa lelah. Dan beralihlah pada permainan lainnya, atau beristirahatlah sejenak. Berhenti sejenak itu perlu untuk mengembalikan kembali kesegaran pikiran dan tubuh anak.
Selengkapnya...

Senin, 12 April 2010

pendidikan Anak usia 1 tahun,

Oleh A. Fatih Syuhud
Ditulis untuk Buletin Siswa MTs dan MA Alkhoirot
Pondok Pesantren Alkhoirot Karangsuko, Malang

Dalam sebuah Hadits disebutkan bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah. Dan itu harus dimulai dari sejak seorang anak baru dilahirkan sampai ajal menjemput kehidupan (min al Mahd ilal Lahd).

Karena seorang bayi tidak dapat belajar sendiri, maka adalah kewajiban orang tua untuk memberikan ilmu-ilmu yang dapat diterimanya. Mendidik bayi tentu saja berbeda dengan mendidik orang dewasa. Dalam hal ini orang tua, yang menjadi satu-satunya guru sang anak dalam usia ini, harus mampu mengenali perkembangan anak dan apa saja ilmu yang dapat diberikan dan dicerna anak. Arnold Gesell dalam bukunya The First Five Years of Life (Lima Tahun Pertama Kehidupan) mengatakan bahwa usia lima tahun pertama merupakan usia paling penting dalam pendidikan seorang anak.

Apa yang dapat diajarkan pada anak baru lahir sampai usia 1 tahun? Pada prinsipnya, sejak lahir anak sudak dapat mencerna dan memahami situasi di sekitarnya. Karena itu orang tua harus berhati-hati dalam bersikap, karena semua perilaku orang tua akan terekam dengan baik di benak sang anak.

Misalnya, hindari mengeluarkan kata-kata kotor dan kasar di depan anak. Juga hindari bertengkar di depan anak. Biarkan anak mencerna dan meniru perilaku terbaik dari kedua orangtuanya. Selain itu, biasakan bagi ibu untuk tidak berganti baju di depan anak laki-lakinya; dan bagi ayah di depan putrinya.

Beberapa hal penting lain yang perlu jadi prioritas dalam mendidik anak muslim begitu lahir sampai usia 1 tahun.

Pertama, senandungkan adzan di kuping kanan dan iqamah di kuping kiri bayi beberapa saat setelah anak lahir ke dunia. Hal ini selain berdasarkan Hadith Nabi, juga bertujuan untuk memperkenalkan bayi pada Pencipta sebenarnya, yaitu Allah (QS Asy Syuro 42: 49-50). Dengan cara ini, bayi telah menerima kehangatan dan cinta kasih Allah. Diharapkan dia akan mengingat pelajaran pertama ini sepanjang hidupnya.

Kedua, cerita atau bacakan kisah-kisah dalam Al Quran. Juga bacakan kisah dan keagungan pribadi Nabi Muhammad. Pastikan, bahwa Nabi Muhammad adalah tokoh idola pertama sang anak sampai ia dewasa.

Ketiga, pada saat usia mencapai 11 – 12 bulan dan sudah mulai dapat berjalan, biasakan membawa anak ke masjid untuk salat berjamaah setidaknya sekali sehari. Dengan cara ini, anak akan menyadari penting dan wajibnya manusia beribadah kepada Allah (QS Luqman 31:13). Juga tentang perlunya tidak berisik (khusuk) pada saat-saat tertentu.

Keempat, pada usia ini, anak sudah mengerti kata perintah dan larangan. Usahakan tidak melarang anak kecuali kalau memang perlu.

Keempat, katakan pada anak apa yang boleh dan tidak boleh dia lakukan dengan nada dan penjelasan yang penuh cinta dan kasih sayang. Seperti, “Ayo kita shalat bersama, supaya kita disayang Allah.” Atau, “Kamu tidak boleh bermain dengan benda ini, nanti kamu terluka.” Walaupun Anda berfikir dia tidak akan langsung mengerti yang dimaksud, pengulangan kata-kata akan membantu anak memahami apa yang Anda katakan dan perilaku yang harus atau tidak boleh dilakukan.[]
Selengkapnya...

Kamis, 08 April 2010

memeorial paud ibnu khaldun pati

Paud Ibnu Khaldun Pati berdiri sejak tahun 2008, sebagai sumbangsih Yayasan Ibnu Khaldun Pati terhadap idealisme Pemimpin Yayasan Ibnu Khaldun.
Untuk berkarya, beribadah, dan mencari rindho allah swt,
Paud Ibnu Khaldun beralamat di jl syeh jangkung pati no tlp 0295,382732
Saat ini pucuk pimpinan di ampu oleh ibu werdisary S.Pd

yang mempunyi tujuan untuk memberikan pendidikan anak yang murah berkwalitas guna membentuk insan manusia yang ber aklak mulia berwawasan luas,moto dari Paud IBKL adalah CERDAS OTAK'KU MULIA AKHLAKU.
dengan basik pendidikan islam moderEnd,Kami mencoba untuk berkarya dan beribadah,memporsikan berimbang antara pendidikan islam/agama dan pendidikan formal,pendidikan islam/agama sebagai pondasi akhlak jiwa yang mulia/bersih yg mampu menanamkan nilai nilai islam kedalam pangkal pondasi anak/manusia, di harapkan dengan pondasi yg kokok yang bercukul tunas tunas akhlak mulia bisa membawa pengaruh baik terhadap anak, keluarga dan lingkungan nya sebagai modal kehidupan nyata.Tidak kalah penting juga pendidikan modern atau pendidikan umun sehinga anak nantinya mampu bersaing di dalam kehidupan nyata tidak hanya menutup terhadap perkembangan dunia yang semakin lama semakin global.
dengan ide dan tujuan mulia tersebutdi harapkan lahirlah insan insan manusia yg mulia akhalnya dan hebat intelektualnya, sehingga mampu membawa perubahan yang berarti terhadan lingkungan dan negara kita.
Ide dan gagasan mulia tersebut melahirlah paud ibnu khaldun pati,
semoga Allah swt meridhoi nya dan memberikan barokah terhadap kami Amin. Selengkapnya...